Senin, 17 Oktober 2011

cth rpp geografi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh : Dea Hangga Nur P (08405244011) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I Identitas Nama Sekolah : SMA Negeri jogonalan Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Program : XI / IPS Semester/Tahun Ajaran : 1 /(2011/2012) Alokasi waktu : 2 x 45 menit (1xpertemuan) II .Standar Kompetensi : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antrosfer III. Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan Pengertian Fenomena Biosfer IV, Indikator 1.1.3 Menyebutkan faktor-faktor penyebab kerusakan flora dan fauna 1.1.4 Menjelaskan dampak kerusakan flora dan fauna terhadap keberadaan kehidupan Terintegrasi pada : Pemanfaatan Ya tidak LKS POWER POINT V.Tujuan Pembelajaran Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa mampu : 1. Menyebutkan faktor-faktor penyebab kerusakan flora dan fauna 2. Menjelaskan dampak kerusakan flora dan fauna terhadap keberadaan kehidupan VI.Materi Pembelajaran :  Hutan dapat digolongkan atau dibedakan atas beberapa bagian seperti berikut ini : a. Berdasarkan jenis tumbuhan 1) Hutan homogen, hutan yang terdiri dari satu jenis tumbuhan utama saja, misalnya hitan jati, hutan pinus, dan lain-lain. 2) Hutan heterogen, yaitu hutan yang terdiri dari berbagai tumbuh-tumbuhan, biasanya merupakan hutan rimba b. Berdasarkan ketinggian tempat 1) Hutan payau (hutan pantai), yaitu hutan yang terdapat di sepanjang pantai. Misalnya hutan yang terdapat di pantai timur pulau sumatera dan pantai utara pulau jawa. 2) Hutan rawa, yaitu hutan yang terdapat di daerah rawa. Misalnya hutan di pulau Kalimantan. 3) Hutan dataran rendah, yaitu hutan yang terdapat di daerah dataran rendah 4) Hutan pegunungan, yaitu hutan yang terdapat di pegunungan. c. Berdasarkan keadaan iklim 1) Hutan hujan tropis, yaitu hhutan yang berdaun lebat, berpohon besar dan tinggi, misalnya hutan di pulau Sumatera, Kalimantan, dataran rendah Amazon (Brasil), serta selatan Florida. 2) Hutan musim, yaitu hutan yang daunya meranggas saat musim panas dan bertunas/berdaun pada musim hujan. 3) Hutan daerah sedang, yaitu hutan yang berada pada di wilayah 25⁰-40⁰ LS dan LU. d. Berdasarkan manfaat dan tujuan 1) Hutan produksi, yaitu hutan yang dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan baku produksi, seprti kayu bangunan, kertas, perabot rumah tangga, dll. 2) Hutan lindung, yaitu hutan yang dimaksudkan untuk keperluan perlindunganalam dan kelestarian lingkungan, misalnya untuk mencegah erosi dan banjir, serta mengatur kelembaban tanah. 3) Hutan rekreasi, utan yang sengaja dioeruntukan bagi kepentingan rekreasi supaya daerah rekreasi selalu sejuk dan pemandangan alam indah. 4) Suaka alam,yaitu hutan yang berfungsi melindungi tumbuh-tumbuhan yang sudah langka dan di kawatrikan punah.  Jenis-jenis hutan di Indonesia Di Indonesia terdapat beberapa macam hutan, seperti berikut ini : a. Hutan musim b. Hutan hujan tropis c. Hutan bakau d. Hutan sabana Berbagai jenis hutan di Indonesia tersebut memiliki manfaat antara lain : a. Menyimpan serta mengatur ketersediaan air, b. Menyuburkan tanah, c. Mencegah erosi dan tanah longsor, d. Menjaga keseimbangan air tanah, e. Menghasilkan bahan mentah untuk industry dan bahan bangunan. f. Mengurangi polusi udara  Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan hewan dan tumbuhan antara lain : a. Pengaruh Evolusi Evolusi adalah perubahan makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat lama, dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih sempurna. Proses ini dapat berjalan sampai jutaan tahun. Dari seleksi alam dapat disimpulkan tiga hal :  Makhluk hidup selalu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama.  Perubahan tersebut menyebabkan penyimpangan dari struktur aslinya sehingga muncul spesies baru.  Tumbuhan dan hewan sekarang bukan merupakan makhluk yang pertama di bumi, tertapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau yang telah mengalami perubahan. b. Seleksi Alam Seleksi Alam adalah penyaringan sutu lingkungan hidup sehingga hanya makhluk hidup tertentu yang mampu bertahan hidup atau mampu menyesuaikan diri untuk tetap hidup dan tinggal di lingkungan hidup tersebut. Ada dua factor yang menentukan seleksi yaitu :  Faktor Alam, factor alam tertentu membatasi kemampuan hidup suatu organism.Misalnya di daerah gurunhanya terdapat jenis tumbuhan yang tahan terhadap iklim panas dan jumlah air yang sangat sedikit  Faktor lingkungan, Sesama makhluk hidup ssering bersaing dalam memperebutkan maknan dan ruang hidup. Akibat persaingan tersebut yang kalah akan punah sedangkan yang menang akan bertahan hidup c. Adaptasi Lingkungan Karena keadaan lingkungan hidup sangat beraneka ragam, hal ini menuntut makhluk hidup untuk selalu berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan atau kondisi lingkungan hidupnya. Penyesuaian terhadap lingkungan yang berbeda akan menghasilkan makhluk baru yang berbeda pula. d. Perusakan oleh Manusia Karena keterbatasan ekonomi dan tuntutan kehidupan, manusia banyak memburu hewan dan menebangi hutan. Tindakan manusia yang membabi buta tanpa mengedepankan pembangunan berkelan-jutan menyebabkan banyak hewan mati/ punah dan penebangan hutan tanpa perhitungan menjadikan hutan gundul dan mata air kering, sehingga pada musim hujan kan terjadi tanah longsor dan banjir e. Bencana Alam Berbagai bencana alam yang terjadi di permukaan bumi mempercepat rusaknya lingkungan dan kehidupan hewan dan tumbuhan. Bencana alam tersebut antara lain gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung api, benjir, angin topan, kemarau panjang dll. Dampak bencana juga merusak areal pertanian dan tempat tinggal manusia beserta sarana-sarana kehidupan seperti jalan, jembatan, gedung, rumah, dll.  Dampak Kerusakan Flora dan Fauna bagi Kehidupan a. Ekosistem Tidak Seimbang Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para ahli pernah mengadakan percobaan dengan membuang spesies predator, yaitu bintang laut jenis pisaster dari sebuah kawasan di pantai Amerika Utara. Di pantai itu terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam tempo tiga bulan, udang mirip remis (bernacle) yang merupakan makanan bintang laut berkembang dengan pesat hingga menutupi tiga perempat kawasan itu. Setelah satu tahun, beberapa spesies mulai menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan hilangnya bintang laut, bernacle mengambil alih permukaan karang sehingga ganggang tidak bisa tumbuh.. b. Kelangkaan Sumber Daya Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasil- kan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia. Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang sehingga air menjadi barang langka. c. Menurunnya Kualitas Kesehatan Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang piaraan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan misalnya kerang yang hidup di perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian, kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi. d. Tragedi Lingkungan karena Kerusakan Hutan Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi lingkungan. e. Hilangnya Kesuburan Tanah Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitrogen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah memacu pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. Bakteri ini akan membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga tanah kehilangan produktivitasnya. F. Putusnya Daur Kehidupan Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber energi.  Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Untuk memelihara kelestarian alam, hewan dan tumbuh-tumbuhan perlu mendapat perlindungan itulah sebabnya pemerintah mengeluarkan Undang-Undang hewan liar dan satwa langka. Beberapa hewan langka yang mendapat perlindungan antara lain : a. Berbagai jenis burung : dara laut, bangau hitam, kuntul, bangau putih, pelatuk besi, alap-alap putih, dara mahkota, ibis hitam dan putih, jalak bali, rangkok, bluwok, kasuari, cendrawasih, bebek laut, dan angsa laut. b. Binatang menyusui : mawas, ismang, badak, tapir, kambing hutan, orang utan, hariau, gajah, badak bercula satu, trenggiling, dll. Kawasan hutan yang dilarang untuk berburu dan dimaksudkan untuk perlindungan satwa di sebut hutan suaka margasatwa. Suaka margasatwa yang terkenal antara lain : a. Suaka margasatwa Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam. Margasatwa terbesar di Indonesia sebagai tempat perlindungan Gajah, badak sumatera, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan, rusa dan berbagai jenis burung. b. Suaka margasatwa Sumatera Selatan I di Sumatera Selatan. Merupakan tempat perlindungan tapir, badak, kerbau liar, harimau Sumatera, gajah, dan rusa c. Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, Merupakan tempat perlindungan badak, banteng, kerbau liar, anjing hutan, berbagai jenis kera, lutung, rusa, babi hutan, ayam hutan, dan merak d. Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur.Di khususkan untuk perlindungan biawak Komodo. Hewan yang lain adalah kakatua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa e. Suaka margasatwa Pulau Moyo di Sumbawa. Merupakan tempat untuk perlindungan kakatua, ayam hutan, sapi liar, babi hutan, dan rusa. f. Suaka margasatwa Kutai di Kalimantan timur.Merupakan tempat perlindunganbabi hutan, banteng, orang utan, rusa, dan bekantan (kanau) Adapula kawasan hutan yang disebut sebagai suaka alam atau cagar alam. Cagar alam merupakan kawasan hutan untuk perlindungan hewan, tumbuh-tumbuhan, tanah, tempat-tempat bersejarah, dan keindahan lamnya. Cagar alam yang terkenal di Indonesia antara lain sebagai berukiut : a. Cagar Alam Pulau Dua di Jawa Barat , pulau ini juga digunakan untuk perlindungan berbagai jenis burung laut dan terkenal sebagai “kerajaan burung” b. Cagar Alam Cibodas di kaki Gunung Gede Jawa Barat, sebagai daerah pengisisan air tanah (recharge area) c. Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, untuk perlindungan berbagai jenis benatang terkenal, badak bercula satu, rusa, buaya, banteng, babi hutan, dan burung merak. d. Cagar Alam Penanjung-Pangandran di Banten. Untuk pelestarian hutan dan sebagai perlindungan rusa, banteng dan babi hutan. e. Cagar Alam Lali Jiwo di Jawa Timur, terdaoat hutan alam tumbuhan alpine dan berbagai jenis cemara f. Cagar Alam Rafflesia di Bengkulu, merupakan tempat yang kusus untuk perlindungan bunga Rafflesia Arnoldi (bunga bangkai). g. Cagar Alam Sibolagit di Sumatera Utara, terdapat flora asli khas dataran rendah Sumatera, pohon lebah dan bunga bangkai raksasa. h. Cagar Alam Rimbo Panti di Sumatera Barat. Terdapat tumbuhan khas USmatera Barat dan hewan-hewan antara lain tapir dan siamang. VII.Metode Pembelajaran : A. Ceramah kombinasi B. Tanya jawab C. Penugasan VIII.Kegiatan Pembelajaran : Pertemuan pertama: No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 1 Pendahuluan :  Apersepsi menunjuk siswa secara acakuntuk menyebutkan contoh contoh kerusakan lingkungan di daerah sekitar dan memberikan motivasi belajar 5’ 5’ 2 Kegiataan Inti :  Menggali informasi tentang dampak kerusakan flora dan fauna di Indonesia  Dengan menggunakan contoh contoh dan gambar kerusakan flora dan fauna di indonesia saat ini  Menyampaikan materi  Tanya jawab, mengenai materi dampak kerusakan flora dan fauna di Indonesia  kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang disampaikan  Pemberian tugas 25’ 20’ 20’ Tugas Terstruktur 3  Membuat resume(guru dan murid menyimpulkan bersama materi yang tela di ajarkan.  Post tes  Memberikan PR dan pertanyaan. 5’ 5’ 5’ Penugasan tidak terstruktur: No Jenis tugas Tugas 1. Mencari gambar Penugasan men Caei gambar di google baik itu flora dan fauna yang sudah hamper punah di indonesia . Tugas mandiri tertstruktur No Jenis tugas Tugas 1 Latihan soal Mengerjakan soal di rumah G. Media/Alat Pembelajaran Media yang digunakan dalam pembelajaran : A. Bahan : - B. Alat : 1. Laptop 2. Gambar IX. Sumber Belajar : K. Wardiyatmoko, 2006. Geografi SMA Kelas XI. Erlangga Tri Anjayani dan Tri Haryanto, 2009. Geografi Kelas XI SMA . PT. Cempaka Putih Danang Endarto. Dkk, 2009. Geografi SMA Kelas XI. Grahadi X.Penilaian: A. Jenis penilaian No Jenis tugas Tugas 1 Latihan soal Mengerjakan soal uraian Lmbar Penilaian 1. Lembar Penilaian No Jenis penilaian Aspek yang dinilai 1 Kognitif Pemahaman siswa dalam mengikuti pelajaran dan menjawab soal-soal. 2 Afektif Sikap siswa saat mengikuti pelajaran Keterangan : 1. A = Sangat baik 2. B = Baik 3. C = Cukup 4. D = Kurang C. Soal tes 2. Tes Tulisan a. Soal uraian 1) Jelaskan penggolongan hutan ! 2) Sebutkan jenis-jenis hutan dan manfaatnya di Indonesisa ! 3) Jelaskan factor-faktor yang menyebabkan kerusakan hewan dan tumbuhan! 4) Apakah yang dimaksud dengan suaka margasatwa dan beri contoh! 5) Apakah yang dimaksud dengan cagar alam dan beri contoh ! B. Kunci Jawaban 1) Jelaskan penggolongan hutan !  Hutan dapat digolongkan atau dibedakan atas beberapa bagian seperti berikut ini : a. Berdasarkan jenis tumbuhan 3) Hutan homogen, hutan yang terdiri dari satu jenis tumbuhan utama saja, misalnya hitan jati, hutan pinus, dan lain-lain. 4) Hutan heterogen, yaitu hutan yang terdiri dari berbagai tumbuh-tumbuhan, biasanya merupakan hutan rimba b. Berdasarkan ketinggian tempat 5) Hutan payau (hutan pantai), yaitu hutan yang terdapat di sepanjang pantai. Misalnya hutan yang terdapat di pantai timur pulau sumatera dan pantai utara pulau jawa. 6) Hutan rawa, yaitu hutan yang terdapat di daerah rawa. Misalnya hutan di pulau Kalimantan. 7) Hutan dataran rendah, yaitu hutan yang terdapat di daerah dataran rendah 8) Hutan pegunungan, yaitu hutan yang terdapat di pegunungan. c. Berdasarkan keadaan iklim 4) Hutan hujan tropis, yaitu hhutan yang berdaun lebat, berpohon besar dan tinggi, misalnya hutan di pulau Sumatera, Kalimantan, dataran rendah Amazon (Brasil), serta selatan Florida. 5) Hutan musim, yaitu hutan yang daunya meranggas saat musim panas dan bertunas/berdaun pada musim hujan. 6) Hutan daerah sedang, yaitu hutan yang berada pada di wilayah 25⁰-40⁰ LS dan LU. d. Berdasarkan manfaat dan tujuan 5) Hutan produksi, yaitu hutan yang dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan baku produksi, seprti kayu bangunan, kertas, perabot rumah tangga, dll. 6) Hutan lindung, yaitu hutan yang dimaksudkan untuk keperluan perlindunganalam dan kelestarian lingkungan, misalnya untuk mencegah erosi dan banjir, serta mengatur kelembaban tanah. 7) Hutan rekreasi, utan yang sengaja dioeruntukan bagi kepentingan rekreasi supaya daerah rekreasi selalu sejuk dan pemandangan alam indah. 8) Suaka alam,yaitu hutan yang berfungsi melindungi tumbuh-tumbuhan yang sudah langka dan di kawatrikan punah. 2) Sebutkan jenis-jenis hutan dan manfaatnya di Indonesisa !  Jenis-jenis hutan di Indonesi Di Indonesia terdapat beberapa macam hutan, seperti berikut ini : a. Hutan musim b. Hutan hujan tropis c. Hutan bakau d. Hutan sabana Berbagai jenis hutan di Indonesia tersebut memiliki manfaat antara lain : a. Menyimpan serta mengatur ketersediaan air, b. Menyuburkan tanah, c. Mencegah erosi dan tanah longsor, d. Menjaga keseimbangan air tanah, e. Menghasilkan bahan mentah untuk industry dan bahan bangunan. f. Mengurangi polusi udara 3) Jelaskan factor-faktor yang menyebabkan kerusakan hewan dan tumbuhan!  Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan hewan dan tumbuhan antara lain : a. Pengaruh Evolusi Evolusi adalah perubahan makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat lama, dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih sempurna. Proses ini dapat berjalan sampai jutaan tahun. Dari seleksi alam dapat disimpulkan tiga hal :  Makhluk hidup selalu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama.  Perubahan tersebut menyebabkan penyimpangan dari struktur aslinya sehingga muncul spesies baru.  Tumbuhan dan hewan sekarang bukan merupakan makhluk yang pertama di bumi, tertapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau yang telah mengalami perubahan. b. Seleksi Alam Seleksi Alam adalah penyaringan sutu lingkungan hidup sehingga hanya makhluk hidup tertentu yang mampu bertahan hidup atau mampu menyesuaikan diri untuk tetap hidup dan tinggal di lingkungan hidup tersebut. Ada dua factor yang menentukan seleksi yaitu :  Faktor Alam, factor alam tertentu membatasi kemampuan hidup suatu organism.Misalnya di daerah gurunhanya terdapat jenis tumbuhan yang tahan terhadap iklim panas dan jumlah air yang sangat sedikit  Faktor lingkungan, Sesama makhluk hidup ssering bersaing dalam memperebutkan maknan dan ruang hidup. Akibat persaingan tersebut yang kalah akan punah sedangkan yang menang akan bertahan hidup c. Adaptasi Lingkungan Karena keadaan lingkungan hidup sangat beraneka ragam, hal ini menuntut makhluk hidup untuk selalu berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan atau kondisi lingkungan hidupnya. Penyesuaian terhadap lingkungan yang berbeda akan menghasilkan makhluk baru yang berbeda pula. d. Perusakan oleh Manusia Karena keterbatasan ekonomi dan tuntutan kehidupan, manusia banyak memburu hewan dan menebangi hutan. Tindakan manusia yang membabi buta tanpa mengedepankan pembangunan berkelan-jutan menyebabkan banyak hewan mati/ punah dan penebangan hutan tanpa perhitungan menjadikan hutan gundul dan mata air kering, sehingga pada musim hujan kan terjadi tanah longsor dan banjir e. Bencana Alam Berbagai bencana alam yang terjadi di permukaan bumi mempercepat rusaknya lingkungan dan kehidupan hewan dan tumbuhan. Bencana alam tersebut antara lain gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung api, benjir, angin topan, kemarau panjang dll. Dampak bencana juga merusak areal pertanian dan tempat tinggal manusia beserta sarana-sarana kehidupan seperti jalan, jembatan, gedung, rumah, dll. 4) Apakah yang dimaksud dengan suaka margasatwa dan beri contoh! suaka margasatwa adalah Kawasan hutan yang dilarang untuk berburu dan dimaksudkan untuk perlindungan satwa. Suaka margasatwa yang terkenal antara lain : a. Suaka margasatwa Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam. Margasatwa terbesar di Indonesia sebagai tempat perlindungan Gajah, badak sumatera, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan, rusa dan berbagai jenis burung. b. Suaka margasatwa Sumatera Selatan I di Sumatera Selatan. Merupakan tempat perlindungan tapir, badak, kerbau liar, harimau Sumatera, gajah, dan rusa c. Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, Merupakan tempat perlindungan badak, banteng, kerbau liar, anjing hutan, berbagai jenis kera, lutung, rusa, babi hutan, ayam hutan, dan merak d. Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur.Di khususkan untuk perlindungan biawak Komodo. Hewan yang lain adalah kakatua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa e. Suaka margasatwa Pulau Moyo di Sumbawa. Merupakan tempat untuk perlindungan kakatua, ayam hutan, sapi liar, babi hutan, dan rusa. f. Suaka margasatwa Kutai di Kalimantan timur.Merupakan tempat perlindunganbabi hutan, banteng, orang utan, rusa, dan bekantan (kanau) 5) Apakah yang dimaksud dengan cagar alam dan beri contoh ! Cagar alam merupakan kawasan hutan untuk perlindungan hewan, tumbuh-tumbuhan, tanah, tempat-tempat bersejarah, dan keindahan lamnya. Cagar alam yang terkenal di Indonesia antara lain sebagai berukiut : a. Cagar Alam Pulau Dua di Jawa Barat , pulau ini juga digunakan untuk perlindungan berbagai jenis burung laut dan terkenal sebagai “kerajaan burung” b. Cagar Alam Cibodas di kaki Gunung Gede Jawa Barat, sebagai daerah pengisisan air tanah (recharge area) c. Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, untuk perlindungan berbagai jenis benatang terkenal, badak bercula satu, rusa, buaya, banteng, babi hutan, dan burung merak. d. Cagar Alam Penanjung-Pangandran di Banten. Untuk pelestarian hutan dan sebagai perlindungan rusa, banteng dan babi hutan. e. Cagar Alam Lali Jiwo di Jawa Timur, terdaoat hutan alam tumbuhan alpine dan berbagai jenis cemara f. Cagar Alam Rafflesia di Bengkulu, merupakan tempat yang kusus untuk perlindungan bunga Rafflesia Arnoldi (bunga bangkai). g. Cagar Alam Sibolagit di Sumatera Utara, terdapat flora asli khas dataran rendah Sumatera, pohon lebah dan bunga bangkai raksasa. h. Cagar Alam Rimbo Panti di Sumatera Barat. Terdapat tumbuhan khas USmatera Barat dan hewan-hewan antara lain tapir dan siamang. XII. Pedoman Penilaian A. Tes tertulis : 1. Soal tes lisan : No. Soal Skor Maksimal Keterangan 1 20 Menjelaskan penggolongan hutan dengan benar 2 20 Menjelaskan jenis dan manfaat hutan di Indonesia dengan benar 3 20 Menjelaskan factor-faktor yang menyebabkan kerusakan hewan dan tumbuhan dengan benar. 4 20 Menjelaskan pengertian suaka margasatwa beserta contohnya dengan tepat 5 20 Menjelaskan pengertian cagar alam beserta contohnya dengan tepat Mnegetahui Guru Pembimbing Jaka Sulistyo Spd. NIP : 195803181981031005 Klaten, 14 Juli 2011 Mahasiswa Dea Hangga Nur P NIM : 08405244011

Rabu, 13 April 2011

sig

TUGAS SIG

1.Definisi SIG
Pengertian sistem informasi geografis adalah suatu sistem yang memiliki fungsi pengumpulan, pengaturan, pengelolaan, penyimpanan, sampai dengan penyajian segala macam jenis data yang berkaitan dengan geografi. SIG merupakan suatu alat, metode, dan juga prosedur yang mempermudahkan dan mempercepat usaha untuk memahami persamaan dan perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi. Jadi Sistem Informasi Geografis adalah sebagai suatu sistem yang berbasis komputer dan memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografis yaitu penyimpanan data, manajemen data(penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis
data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output).

2.Latar belakang dan perkembangan SIG

Disaatc Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

GIS dengan gvSIG.
CGIS adealah sistem pertama di dunia dan yang merupakan perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".(orang yang pertama kali menggunakan sig)

CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.

Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir disemua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun matapelajaran.

3.Keunggulan SIG
 Sangat efisien untuk lapisan peta yang baik.
 Cepat untuk cek dan update.
 Data atribut dan peta mudah dimanipulasi oleh sig.
 Interaktif antara peta dan komputer berada dalam sig
 tidak memerlukan ruang untuk menyimpan data hal ini sangat hemat akan waktu dan tempat.
 Mempermudah untuk menampilkan kembali data kereana tidak harus menncari misalnya tumpukan tympakan peta eefisien .
 Mampu mengolah beberapa data secara cepat dan tepat dengan kualitas yang bagus pula.
4.Contoh pemanfaatan SIG
Berbagai gejala geosfer pada masa sekarang dpat disajikan secara cepat dan tepat serta bnyak ragamnya yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan. Oleh karena itu, sistem informasi geogarafi dpat dimanfaatkan dalam berbagai bidang :
1. Bidang sumber daya alam, meliputi inventarisasi, manajemen sumber daya alam, kesesuan lahan untuk pertanian, perkebunan, kehutan, pernecaan tat guna lahan, analaisis daerah rawan bencana dan potensi laut.
2. Bidang perencanaan, meliputi perencanaan wilayah, perencanaan permukiman transmigran dan perencanaan lokasi industri
3. Bidang kependudukan meliputi penyususnan data pokok, penuediaan ifnormasi sensu sosial-ekonomi, sistem informasi pemilu dan lain-lain
4. Bidang Militer, meliputi penyediaan data spasial untuk analisis rute perjalanan, logostik, peralatan perang dan sebagai tools untuk kebutuhan war game dan lain-lain.
5. Bidang Pendidikan, meliputi penentuan lokasi pendidikan, sistem informasi pendidikan/akademis dan lain-lain
6. SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik
7. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data
8. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada dipermukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial
9. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial dan geoinformatika.

Manfaat sig:
- Sig dapat menyajikan informasi geografis secara lengkap dan akurat.
- Dapat mempermudah mengambil keputusan dalam masalah pembangunan.
- Menunjang rencana pembangunan..
Pemantauan pantai dan laut.
- Informasi potensi desa.
- Pemantauan penggunaan lahan.
- Bidang Transportasi: Untuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan menengah dan analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya.
- Pemetaan sumber daya alam yanga da

5 .Komponen masukan SIG
Komponen masukan data, merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi ataupun peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database).
Contoh komponeen masukan data
 Harddisk : terdiri atas dua yaitu hardisk dengan kapasitas I Gb untuk workstation yang tersambung dengan harddisk berkapasitas 2 Gb untuk workstation yang berdiri sendiri.
 Disket
 CD-ROM
 Keyboard : keyboard 101-key
 Digitizer : digitizer dengan dimensi minimum 24 x 36 (D size) dengan akurasi 0,005 inchi
 Scanner : scanner hitam putih dengan ukuran minimum 24 x 36 (D size) dengan resolusi 400 dpi, scanner berwarna dengan ukuran 11 x 17 (B size) dengan resolusi 400 dpi.

6. Komponen pengelolaan data
Komponen pengelolaan data (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas). Alat penyimpan dan pengolah data adalah komputer dengan hard disk-nya, tapes or cartridge unit, CD writer. 1. Perangkat keras
Perangkat keras yang sering digunakan antara adalah Digitizer, scanner,Central Procesing Unit (CPU), mouse , printer, plotter.
2. Perangkat lunak
(Arc View, Idrisi, ARC/INFO,ILWIS, MapInfo dan lain lain)
3. Data dan informasi geografi
Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara menjitasi data spasial dari peta dan memasukan data atributnya dari table-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.
1. Komponen manipulasi dan analisis data :
2. Alat proses terdiri dari
􀂃 CPU : Berbasiskan processor 32-bit Intel
􀂃 RAM : minimal 32 Mb
3. Komponen luaran data :
Alat keluaran hasil /Output devise terdiri dari
􀂃 Layar monitor dengan resolusi 1280 x 1024 dengan 256 warna dan VRAM 4 MB
􀂃 Printer dengan tehnologi laser atau injet ukuran kertas 11 x 17 (B size)
􀂃 plotter dengan teknologi injet resolusi minimum 300 dpi untuk ukuran kertas minimum 36 x 48 (E size)


7.Komponen manipulasi dan analisis data ialah kegiatan yang dapat dilakukandengan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi.
Dalam pembuatan GIS diperlukan software yang menyediakan fungsi tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen software GIS adalah:
a. Tool untuk melakukan input dan transformasi data
b. Sistem Manajemen Basisdata (DBMS)
c. Tool yang mendukung query geografis, analisis dan
d. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi. Inti dari software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu menyediakan fungsi-fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisis data geografi.
Beberapa contoh software GIS adalah :
• ArcView
• MapInfo
• ArcInfo untuk SIG; CAD system untuk entry graphic data; dan ERDAS serta ER-MAP untuk proses remote sensing data.
• Modul dasar perangkat lunak SIG: modul pemasukan dan pembetulan data, modul penyimpanan dan pengorganisasian data, modul pemrosesan dan penyajian data, modul transformasi data, modul interaksi dengan pengguna (input query).

8.komponen keluaran data
Komponen luaran data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya.
Alat keluaran hasil /Output devise terdiri dari
-Layar monitor dengan resolusi 1280 x 1024 dengan 256 warna dan VRAM 4 MB
- Printer dengan tehnologi laser atau injet ukuran kertas 11 x 17 (B size)
-plotter dengan teknologi injet resolusi minimum 300 dpi untuk ukuran kertas minimum 36 x 48 (E size)
9.fungsi masing masing komponen sig?
Sigt bekerja berdasarkan perpaduan dan gabungan dari tiap komponen, yaitu: Hardware, Software, Data, Manusia, dan Metode. 5 komponen tersebut akan di jelaskan sebagai berikut.
a) Hardware
Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat. Beberapa Hardware yang sering digunakan dalam Sistem Informasi Geografis adalah: Personal Computer (PC), Mouse, Digitizer, Printer, Plotter, dan Scanner.
b) Software
Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi geografis.
Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
o Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis
o Sistem Manajemen Basis Data.
o Tools yang mendukung query geografis, analisis, dan visualisasi.
o Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.
c) Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental, SIG bekerja dengan 2 tipe model data geografis, yaitu model data vector dan model data raster. Dalam model data vector, informasi posisi point, garis, dan polygon disimpan dalam bentuk koordinat x,y. Bentuk garis, seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan daru koordinat-koordinat point. Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari sekumpulan grid atau sel seperti peta hasil scanning maupun gambar atau image. Masing-masing grid memiliki nilai tertenti yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan.
d) Manusia
Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.
e) Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda untuk setiap permasalahan.
Pada dasarnya ada 5 komponen atau tahap yang perlu diperhatikan dalam konsepsi, disain, pengembangan, penerapan dan pembinaan suatu sistem informasi, yaitu:
1. Spesifikasi Data : menyangkut penentuan himpunan data set dan format data (cara bagaimana unsur data disimpan) yang keduanya merupakan input terhadap pengembangan basis data.
2. Pengumpulan Data : menyangkut pekerjaan mencatat, merekam, mengamati mengenai ukuran, nilai atau status obyek dari himpunan data.
3. Pengolahan Data : menyangkut pekerjaan penyimpanan, pengambilan kembali dan manipulasi data yang dilaksanakan terhadap data yang disimpan dalam pangkalan data untuk menghasilkan informasi.
4. Penyebaran Data : menyangkut penyampaian data dan atau informasi kepada para pemakai dalam bentuk tabulasi, peta, informasi dijital, dan lain-lain.
5. Penerapan Data : dilaksanakan oleh para pemakai data/informasi sewaktu melaksanakan aktivitas operasional, kontrol, perencanaan dan sebagainya.
JenisInformasi
Dalam lingkup tugas yang diharapkan, ada dua macam sistem informasi yang dapat diidentifikasi (Maguire 1991 dalam Akbar 1995), yaitu : transaction processing system dan decision support system. Pada transaction processing system, penekanannya adalah pencatatan/recording dan manipulasi pada setiap kegiatan. Contoh populer adalah pada kegiatan perbankan dan reservasi penerbangan. Pada decision support system, penekanannya adalah pada manipulasi, analisis, dan secara khusus pada permodelan untuk kepentingan mendukung pengambil keputusan.
Analisis
Satu hal yang membedakan dan merupakan kekuatan utama SIG dibandingkan dengan sistem iinformasi lainnya adalah kemampuannya dalam melakukan analisis keruangan. Disamping mampu melakukan analisis keruangan SIG sering juga dimanfaatkan untuk analisis visual (biasanya untuk studi social ekonomi), analisis tematikal/topical, analisis temporal.
Analisis keruangan dalam SIG antara lain berupa : union, merge, intersect, clip, dissolve, dll Dalam pengembangannya di Indonesia, kemampuan SIG yang membedakan dengan sistem informasi lainnya ini kurang banyak terimplementasikan. Salah satu penyebabnya antara lain kurang tersedianya data yang siap diolah (peta) dan atau kurangnya sharing data, sehingga pengembangan SIG lebih banyak ke entry data yang kurang lebih akan memakan dana/tenaga 60-70%.
Dalam kerja SIG, yang diperlukan komponen-komponen SIG yang merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer yang lain ditingkat fungsional dan jaringan.
9.Berikut komponen-komponen SIG :
a. Perangkat Keras ( hardware ), berupa suatu unit komputer terdiri atas CPU, VDU, diskdrive, tape drive, digitzer, printer dan plotter.
• CPU ( Central Proccesing Unit ) : perangkat utama komputer untuk pemrosesan semua intruksi dan program
• VDU (Visual Display Unit ) : Komponen yang digunakn sebagai layar monitor untuk menampilkan hasil pemrosesan CPU.
• Disk Drive : Bagian dari CPU untuk menghidupkan suatu program
• Tape Drive : Bagian CPU yang menyimpan data hasil pemrosesan
• Digitzer : Alat mengubah data teristris menjadi data digital (digitasi)
• Printer : Alat untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil
• Plotter : Berfungsi seperti printer, digunakan untuk mencetak peta tetapi keluarnnya lebih besar.
b. Perangkat Lunak (Software) berupa modul-modul program misal Arc/info, arc view, map info dan sebagainya. Modul tersebut berupa masukan data, verifikasi data, penyimpanan data, pengolahan dan manajemen data, presentasi data, transformasi data dan interaksi data pengguna.

c. Data dan informasi geografi, berupa data spasila (peta) foto udara, citra satelit dan data atribut seperti data penduduk, data industri dan pertambangan.

d. Manajemen berupa sumber daya manusia yang mempunyai keahlian mengolah SIG
Dari uraian di atas secara keseluruhan, maka SIG tidak hanya diterapkan di bidang sumber daya alam .tetapi sekarang berkembang pada bidang perencanaan pembangungan. Berkembangnya SIG yang menggunakan bantuan tekhnologi komputer yang berupa perangkat keras maupun perangk lunak dapan dimanfaatkan untuk membantu pemecahan masalah yang muncul dalam pengangan berbagai data.

10.Pengertian data dasar

Data dan informasi perlu disepakati definisinya. Data adalah bahan yang masih mentah sedangkan informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa, dianalisis serta ditampilkan dalam bentuk-bentuk tertentu sehingga mempunyai nilai tambah dan kegunaan. Tetapi keduanya terikat erat satu sama lain, agak sukar mengatakan yang satu lebih penting dari yang lainnya.
Data dan informasi yang berdimensi geometris-teknis misalnya berupa peta, baik yang berupa peta dasar maupun tematis dan teknis. Kemudian juga berupa gambar-gambar teknis dan aturan perangkatnya, misalnya lebar jalan, jarak fasilitas pelayaran umum dengan permukiman dan lain sebagainya.
Sedangkan dimensi sosial budaya dari data dan informasi suatu wilayah banyak sekali, misalnya kultur masyarakat, tingkat pendidikan, komposisi penduduk, dan lain-lain. Data SIG atau disebut data geospatial dibedakan menjadi data grafis (geometris)dan data attribute (data tematik). Data grafis mempunyai tiga elemen : titik
(node),
garis
(arc),
dan luasan/ area(polygon), dalam bentuk vector ataupun rasteryang mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi, dan arah. 7(tujuh)fenomena geografis yang dapat diwakili dalam bentuk titik, garis, dan polygon/ area, yaitu

11.Fungsi data dasar

Semua software dibagi menjadi ke dalam dua kategori : data dan program. Program adalah sekumpulan instruksi untuk memanipulasi data. Data dapat berupa angka, teks pada kertas, bit atau byte yang tersimpan dalam memory elektronik, atau fakta yang ada dalam pikiran manusia. Istilah data juga digunakan untuk membed......akan antara informasi biner yang dapat dibaca mesin dan informasi tekstual yang dapat dibaca manusia. Sebagai contoh, beberapa aplikasi membedakan file data (file yang mengandung data biner) dan file teks (file yang mengandung data ASCII). Pada sistem manajemen basis data (database management systems), file data adalah file yang menyimpan informasi basis data/database disamping file-file yang lain seperti, file indexs dan data dictionary yang disebut dengan mendata
12.Bentuk data dasar

Data geografis terbagi kedalam dua katagori, yakni data spasial dan data atribut. Data spasial mempresentasikan posisi atau letak geografis suatu objek di permukaan bumi, sedangkan data atribut adalah data yang mendeskripsikan atau penjelasan dari suatu objek. Data atribut dapat berupa informasi numerik, foto, narasi, dan lain sebagainya.
Data spasial merupakan data yang dihasilkan diatarnya oleh sistem pengindraan jauh, terbagi kedalam dua format data; data berformat Vektor dan data berformat Raster. Dalam tulisan ini akan banyak disinggung mengenai karakteristik dan tipe dari data Raster serta perbedaanya dengan data Vektor.



13.Struktur data dasar

Data dan informasi geografis (data spasial) adalah data dan informasi mengenai objek-objek geografis yang dapat diidentifikasi dan mempunyai acuan lokasi berdasarkan titik koordinat-koordinatnya. Data dan informasi tersebut dapat dimasukkan secara langsung dengan cara mengimpor atau mengambil dari perangkat lunak SIG, melalui digitasi peta, dan memasukkan data atribut berupa tabel-tabel. Data dan informasi spasial terdiri atas:
1. Data Vektor merupakan data berupa titik, polygon, dan nodes.
• Polygon : daerah yang di batasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sawah.
• Titk : node yang mempunyai label
• Nodes : titk perpotongan antara dua buah garis.
...2. Data Raster atau disebut juga dengan sel grid adalah data yang di hasilkan dari system penginderaan jauh. Pada data raster obyek geogrfis dipresentasikan sebagian struktur sel grid yang disebut dengan pixel ( picture element ). Resolusi tergantung pada pixelnya atas di wakili oleh setiap pixel pada citra.

a.Data grafis, yaitu data dalam bentuk gambar atau peta dalam komputer. Data tersebut, apabila dilihat dari strukturnya dapat berupa data vektor maupun data raster. Data vektor adalah data dalam bentuk titik, garis, dan poligon pada peta yang terikat oleh koordinat (x,y). Pemasukan datanya dapat dilakukan dengan menggunakan digitiser, keyboard, dan mouse.Data raster adalah data dalam bentuk baris dan kolom (grid atau sel). Gambar atau peta yang terbentuk terdiri atas sel-sel. Ukuran terkecil dari sel-sel tersebut dikenal dengan istilahpixel (picture element). Misalnya, citra satelit merupakan data yang dimasukkan pada komputer dalam bentuk data raster.

14.Sumber data SIG :
 Data dari sistem Penginderaan Jauh
Data Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaannya secara berkala. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa menerima berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster seperti citra satelit dan foto udara.
 Peta analog
Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan seperti peta rupa bumi yang diterbitkan Bakosurtanal. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angina dsb walaupun pada akhirnya koordinatnya harus dikoreksi kedalam koordinat digital. Peta analog harus dikonversikan menjadi peta digital dengan berbagai cara misalnya digitasi.
 Data hasil pengukuran lapangan.
Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dsb., yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut.
 Data GPS.
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi seiring dengan pencabutan Selective Availability (SA) oleh Amerika Serikat (AS). Sebelum SA di cabut oleh AS keakuratan sebuah GPS hanya 100m dari seharusnya dan saat ini pada umumnya keakuratan sebuah GPS adalah 10m. data posisi GPS dapat digunakan sebagai data dasar koordinat bumi, selain itu hasil traning area sebuah GPS dapat juga digunakan sebagai data penunjang dalam pembuatan peta.

15..Keunggulan dan kelemahan data SIG :
Sig sperti halhal program program yang lain juga memiliki kelebihan dan kekuranganMasing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan alam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.

16Data spatial dan nonspatial :
Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matrik atau pixel-pixel yang membentuk grid.
Model data vector menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik , garis-garis, polygon serta atributnya.
17.Keterpaduan data dalam SIG :
Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Menurut Anon (2003) basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.

18Model data raster :
Model data raster adalah Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dsb. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya
mengatur informasi yang sangat besar tetapi tidak digunakan dalam analisis numerik.
MODEL DATA RASTER :

Kelebihan :
1. Struktur datanya lebih sederhana
2. Lebih mudah dan evesien dalam melakukan overley dan analisis data
.3. Mampu menampilkan data / image dari foto udara
4. Dapat melakukan simulasi
5. Teknologi yang mudah untuk dikembangkan
6. Mudah untuk membuat program sendiri
7. Efektif dalam menampilkan banyak data spatial

Kekurangan :
1. Tidak efektif dalam penyimpanan file filenya
2. Kualitas tampilan grafis yang terbatas daankurang abgus
3. Sulit untuk melakukan analisis keterkaitan
Begitu banyak transformasi nonlinear


19.Model data vector :
Model adata vektor : Dalam data format vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).

20.Perbandingan model data raster dan data vector

Perbandingan model data
Perbandingan vektor dengan model data raster
Rasterization dan Vektorization

Rasterization adalah proses transformasi atau konversi data dari model vektor ke
model raster

Vektorization adalah proses transformasi atau konversi data dari model raster ke
model vektor
MODEL DATA VEKTOR MODEL DATA RASTER
Kelebihan : Kelebihan :
 Struktur datanya lebih rumit Struktur datanya lebih sederhana
 Efisien untuk analisis Lebih mudah dan efisien dalam
 melakukan overlay dan analisis data
 Sebagai sarana representasi yang baik 
 Mampu menampilkan data/image dari
 foto udara udara
 Transformasi proyeksi lebih efisien

 Dapat melakukan analisis DTM (Dijital
 Tyerain Model)
 Ketelitian Dapat melakukan simulasi
 Proses generalisasi dan editing Teknologi yang mudah untuk
 dikembangkan
 Mudah untuk membuat program sendiri
 Efektif dalam menampilkan banyak
 data spatial

Kekurangan : Kekurangan :
 Sulit dan membutuhkan waktu lama
 dalam melakukan proses overlay –
 -Tidak efektif dalam penyimpanan file
 Tidak bisa menampilkan data image/foto
 udara
 -Kualitas tampilan grafis yang terbatas
 -Harga software yang mahal Sulit untuk melakukan analisis
 keterkaitan
 -Struktur data yang terlalu banyak Begitu banyak tranformasi nonlinear

 -efektif dalam menampilkan banyakandingan model data raster dan data raster

Senin, 24 Mei 2010

इकोनोमिक geography

Fenomena interaksi antara 2 hull atau lebih merupakan peristiwa hidrodinamika .yang sangat menarik. Berbagai konfigurasi memungkinkan terjadinya inetraksi tersebut. Informasi tentang tahanan interaksi atau interferensi sangat berguna dalam mengestimasi tahanan kapal atau benda apung dan besarnya gaya-gaya gelombang yang berkerja pada suatu struktur lepas pantai, dengan lebih akurat.

Suatu penelitian sistematis tentang tahanan interaksi ini dilakukan melalui uji eksperimental fisik di kolam uji (towing tank) menggunakan model kapal katamaran dan model jacket. Model katamaran digunakan untuk menyelidiki adanya tahanan interaksi pada moda kapal berbadan ganda (twin-hull) yang penggunaannya makin popular sebagai alat angkut barang dan manusia. Model jacket diuji untuk mengetahui adanya interaksi pada struktur pipa dan bracing yang menyusun konfigurasi jacket atau struktur lepas pantai. Penelitian juga dikembangkan secara numerik dengan teknis CFD terhadap konfigurasi struktur jacket / pile untuk mengetahui hal-hal yang lebih detail dari peristiwa interaksi ini yang tidak dapat disajikan melalui eksperimental fisik. Pada kesempatan ini dilakukan pengembangan dan pengujian formasi model lingkaran dan persegi tunggal, sejajar dan tandem yang disesuaikan dengan konfigurasi sebuah konstruksi pile lepas pantai. Hasil penelitian menunjukkan kesuaian yang sangat baik dengan published data. Pengujian model katamaran memperlihatkan adanya peningkatan tahanan interaksi ketika jarak hull ditingkatkan dan kecepatan (atau angka Froude) meningkat dan hasil-hasil ini bersesuaian dengan pengujian klasik dari Insel dan Molland (1992). Analisis struktur jacket diperbandingkan dengan percobaan histories Morison dkk (1950) dan memperlihatkan adanya perbedaan (lebih besar dari perhitungan teoritis) dimana selisih tersebut selanjutnya dinyatakan sebagai besarnya tahanan interaksi. Kajian CFD terhadap model

penampang lingkaran dan kotak memperlihatkan adanya vortex shedding di belakang benda dan perubahan vortex ketika terdapat benda sejejiis di sekitarnya. Hasil-hasil tersebut bersesuaian dengan hasil penelitian dari Zdravkovich (1979) dan perbedaan yang terjadi dipercaya sebagai akibat dari adanya interaksi antara hull atau pile.

Interaksi wilayah (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota dan desa. Terdapat tiga prinsip pokok interaksi :

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam pembangunan. Dengan didukung sarana dan prasarana transportasi akan membuat pembangunan lebih mudah dan lancar karena akan memudahkan aksesibilitas antar daerah. Pembangunan di sektor transportasi ini juga dapat meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Asumsi yang digunakan adalah dengan pembangunan suatu jalur transportasi maka akan mendorong tumbuhnya fasilitas-fasilitas lain yang tentunya bernilai ekonomis.

danya interaksi yang kuat antara tata guna lahan dengan sistem transportasi sudah banyak diketahui oleh para perencana transportasi. Akan tetapi, konsep ini sangat jarang digunakan dalam perencanaan sistem jaringan transportasi. Kinerja yang sering dipakai adalah trend pertumbuhan arus lalulintas pada ruas jalan yang sebenarnya tidak/kurang tepat digunakan sebagai patokan dalam menentukan kebijakan pengembangan sistem jaringan transportasi. Hal ini akan merupakan suatu tindakan yang keliru dalam menentukan kebijakan pengembangan sistem jaringan transporttasi. Pada dasarnya, konsep interaksi ini menggabungkan kebijakan pengembangan wilayah yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW (tingkat nasional, propinsi, kabupaten/kotamadya) dengan sistem jaringan transportasi yang akan mengakomodir pergerakan yang ditimbulkan oleh kegiatan tata guna lahan tersebut. Sebenarnya, tata guna lahan mempunyai hubungan kausal (timbal balik) dengan sistem jaringan transportasi (jalan raya, jalan rel, dan lainnya). Suatu model kuantitatif telah dikembangkan yang mengaitkan adanya interaksi antara RTRW dengan sistem jaringan transportasi (khususnya jalan raya) sehingga kebijakan pengembangan sistem jaringan transportasi sesungguhnya telah mengantisipasi dan mengakomodir adanya perubahan akibat pengembangan wilayah. Model kuantitatif dapat digunakan untuk skala perencanaan yang berbeda misalnya skala tata ruang dapat berupa skala nasional, regional/pulau, propinsi, kabupaten/kotamadya dan kawasan sedangkan sistem jaringan jalan dapat berupa jalan arteri, kolektor, lokal (baik primer maupun sekunder). Makalah ini akan menjabarkan secara jelas konsep interaksi tersebut dalam bentuk suatu model kuantitatif dan memberikan hasil penerapan model pada rencana pengembangan sistem jaringan transportasi (jalan) dengan kasus di propinsi Jawa Timur.

Prasarana transportasi berperan sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan atau barang akibat adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Sebagai contoh suatu kawasan permukiman baru yang hendak dipasarkan, tidak akan pernah ada peminatnya apabila di lokasi tersebut tidak disediakan prasarana transportasi. Hal senada juga terjadi di kawasan permukiman transmigran. Suatu kawasan permukiman tidak akan dapat berkembang meskipun fasilitas rumah dan sawah sudah siap pakai jika tidak tersedia prasarana transportasi. Hal ini akan mengakibatkan biaya transportasi menjadi sangat tinggi. Jika hal ini dibiarkan terus maka kawasan permukiman transmigran tersebut tidak akan berkembang. Oleh karena itu, kebijakan yang harus dilakukan adalah menyediakan sistem prasarana transportasi dengan kualitas minimal agar dapat dilalui.

Jaringan transportasi merupakan komplementaritas dalam sektor lain. Dengan membangun semua sektor pembangunan tanpa memperhatikan sektor transportasi maka transferabilitas antar daerah kurang berhasil.

Tidak diragukan lagi bahwa transportasi memiliki pengaruh yang besar terhadap pembangunan di segala bidang. Hampir semua mobilitas spasial melibatkan urusan transportasi.
Transportasi dalam kaitannya dengan sistem atau kondisi perekonomian di suatu wilayah sangat erat. Dalam bidang ekonomi diperlukan sarana untuk mendistribusikan output dari proses produksi sehingga barang-barang yang dihasilkan dapat sampai ke konsumen tepat waktu.
Di sisi lain transportasi juga berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan di bidang pendidikan. Untuk memperoleh pelayanan pendidikan yang tidak tersedia di suatu daerah maka penduduk harus ke luar daerah. Kesulitan aksesibilitas dalam bidang pendidikan akan mengakibatkan masyarakat tidak termotivasi untuk menempuh pendidikan

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dan perkembangan wilayah baik itu daerah perdesaan maupun daerah yang lainnya. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumberdaya lainnya yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi didaerah ini menyebabkan pengurangan konsentrasi tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan ketrampilan pada wilayah tertentu, selain transportasi juga untuk membuka peluang kegiatan perdagangan antar wilayah dan mengurangi perbedaaan antar wilayah sehingga mendorong terjadinya pembangunan antar wilayah. Dengan adanya transportasi harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri maupun sektor lainnya merata disemua daerah.

Transportasi sangat penting peranannya bagi daerah baik itu perdesaan atau daerah semi urban atau urban di negara-negara yang sedang berkembang, karena menyediakan akses bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa sehari-hari, serta meningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Akses terhadap informasi, pasar, dan jasa masyarakat dan lokasi tertentu, serta peluang-peluang baru kesemuanya merupakan kebutuhan yang penting dalam proses pembangunan.

Dengan dibangunnya sarana transportasi, kegiatan ekonomi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pembangunan pada kawasan yang mempunyai potensi ekonomi tinggi akan lebih mudah dikembangkan. Kegiatan ekonomi masyarakat ini akan berkembang apabila mempunyai prasarana dan sarana transportasi yang baik untuk aksesibilitas. Aksesibilitas ini dapat memacu proses interasi antar wilayah sampai ke daerah yang paling terpencil sehingga tercipta pemerataan pembangunan.

Kajian transportasi dan perkembangan wilayah memiliki dimensi persoalan dengan rentang yang luas dan kompleks. Oleh karena itu untuk dapat memahami pola kerja transportasi dan aksesibilitas, dituntut untuk memiliki pandangan yang luas tidak hanya pada satu bidang kajian ilmu saja.

I. Transportasi Merupakan Tolok Ukur Interaksi antar Wilayah

Suatu wilayah tertentu bergantung pada wilayah lain. Demikian juga wilayah lain memiliki ketergantungan pada wilayah tertentu. Diantara wilayah-wilayah tersebut, terdapat wilayah-wilayah tertentu yang memiliki kelebihan dibanding yang lain sehingga wilayah tersebut memiliki beberapa fasilitas yang mampu melayani kebutuhan penduduk dalam radius yang lebih luas, sehingga penduduk pada radius tertentu akan mendatangi wilayah tersebut untuk memperoleh kebutuhan yang diperlukan.
Morlok (1988) mengemukakan bahwa akibat adanya perbedaan tingkat pemilikan sumberdaya dan keterbatasan kemampuan wilayah dalam mendukung kebutuhan penduduk suatu wilayah menyebabkan terjadinya pertukaran barang, orang dan jasa antar wilayah. Pertukaran ini diawali dengan proses penawaran dan permintaan. Sebagai alat bantu proses penawaran dan permintaan yang perlu dihantarkan menuju wilayah lain diperlukan sarana transportasi. Sarana transportasi yang memungkinkan untuk membantu mobilitas berupa angkutan umum.

Dalam menyelenggarakan kehidupannya, manusia mempergunakan ruang tempat tinggal yang disebut permukiman yang terbentuk dari unsur-unsur working, opportunities, circulation, housing, recreation, and other living facilities (Hadi Sabari Yunus, 1987). Unsur circulation adalah jaringan transportasi dan komunikasi yang ada dalam permukiman. Sistem transportasi dan komunikasi meliputi sistem internal dan eksternal. Jenis yang pertama membahas sistem jaringan yang ada dalam kesatuan permukiman itu sendiri. Jenis yang kedua membahas keadaan kualitas dan kuantitas jaringan yang menghubungkan permukiman satu dengan permukiman lainnya di dalam satu kesatuan permukiman.

Perpindahan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain selalu melalui jalur-jalur tertentu. Tempat asal dan tempat tujuan dihubungkan satu sama lain dengan suatu jaringan (network) dalam ruang. Jaringan tersebut dapat berupa jaringan jalan, yang merupakan bagian dari sistem transportasi. Transportasi merupakan hal yang penting dalam suatu sistem, karena tanpa transportasi perhubungan antara satu tempat dengan tempat lain tidak terwujud secara baik (Bintarto, 1982).
Hurst (1974) mengemukakan bahwa interaksi antar wilayah tercermin pada keadaan fasilitas transportasi serta aliran orang, barang, maupun jasa. Transportasi merupakan tolok ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah dan sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah. Wilayah dengan kondisi geografis yang beragam memerlukan keterpaduan antar jenis transportasi dalam melayani kebutuhan masyarakat. Pada dasarnya, sistem transportasi dikembangkan untuk menghubungkan dua lokasi guna lahan yang mungkin berbeda. Transportasi digunakan untuk memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih meningkat.

Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara penduduk lokal dengan dunia luar. Keterisolasian merupakan masalah pertama yang harus ditangani.

Transportasi berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan produsen dengan konsumen dan meniadakan jarak diantara keduanya. Jarak tersebut dapat dinyatakan sebagai jarak waktu maupun jarak geografis. Jarak waktu timbul karena barang yang dihasilkan hari ini mungkin belum dipergunakan sampai besok. Jarak atau kesenjangan ini dijembatani melalui proses penggudangan dengan teknik tertentu untuk mencegah kerusakan barang yang bersangkutan
.
Transportasi erat sekali dengan penggudangan atau penyimpanan karena keduanya meningkatkan manfaat barang. Angkutan menyebabkan barang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain sehingga bisa dipergunakan di tempat barang itu tidak didapatkan. Dengan demikian menciptakan manfaat tempat. Penyimpanan atau penggudangan juga memungkinakan barang disimpan sampai dengan waktu dibutuhkan dan ini berarti memberi manfaat waktu (Schumer, 1974). Pembangunan suatu jalur transportasi maka akan mendorong tumbuhnya fasilitas-fasilitas lain yang tentunya bernilai ekonomis.

Perbedaan sumberdaya yang ada di suatu daerah dengan daerah lain mendorong masyarakat untuk melakukan mobilitas sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam proses mobilitas inilah transportasi memiliki peranan yang penting untuk memudahkan dan memperlancar proses mobilitas tersebut. Proses mobilitas ini tidak hanya sebatas oleh manusia saja, tetapi juga barang dan jasa. Dengan demikian nantinya interaksi antar daerah akan lebih mudah dan dapat mengurangi tingkat kesenjangan antar daerah.
Ullman mengungkapkan ada tiga syarat untuk terjadinya interaksi keruangan, yaitu :
(1) Complementarity atau ketergantungan karena adanya perbedaan demand dan supply antar daerah
(2) Intervening opportunity atau tingkat peluang atau daya tarik untuk dipilih menjadi daerah tujuan perjalanan
(3) Transferability atau tingkat peluang untuk diangkut atau dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain yang dipengaruhi oleh jarak yang dicerminkan dengan ukuran waktu dan atau biaya

Kebutuhan akan pergerakan bersifat merupakan kebutuhan turunan. Pergerakan terjadi karena adanya proses pemenuhan kebutuhan. Pergerakan tidak akan terjadi seandainya semua kebutuhan tersebut menyatu dengan permukiman. Namun pada kenyataannya semua kebutuhan manusia tidak tersedia di satu tempat. Atau dengan kata lain lokasi kegiatan tersebar secara heterogen di dalam ruang. Dengan demikian perlu adanya pergerakan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan.

Dalam melakukan pergerakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penduduk mempunyai dua pilihan yaitu bergerak dengan moda transportasi dan tanpa moda transpotasi (berjalan kaki). Pergerakan tanpa moda tranportasi biasanya berjarak pendek, sedangkan pergerakan dengan moda transportasi berjarak sedang atau jauh.

Transportasi merupakan penghubung utama antara dua daerah yang sedang berinteraksi dalam pembangunan. Tanpa adanya jaringan transportasi tidak mungkin pembangunan dapat diperkenalkan ke luar daerah. Jalan merupakan akses transportasi dari suatu wilayah menuju ke wilayah.

Aktivitas penduduk yang meningkat perlu dijadikan perhatian dalam merumuskan kebijakan di bidang transportasi karena manusia senantiasa memerlukan transportasi. Hal ini merupakan sesuatu hal yang merupakan ketergantungan sumberdaya antar tempat. Hal ini menyebabkan proses interaksi antar wilayah yang tercermin pada fasilitas transportasi. Transportasi merupakan tolok ukur interaksi antar wilayah.

II. Aksesibilitas
III.
Salah satu hal yang penting tentang transportasi dengan perkembangan wilayah adalah aksesibilitas. Yang dimaksud aksesibilitas adalah kemampuan atau keadaan suatu wilayah, region, ruang untuk dapat diakses oleh pihak luar baik secara langsung atau tidak langsung. Pembangunan perdesaanpun menjadi kian lambat dan terhambat hanya karena minimnya sarana transportasi yang ada (Hensi Margaretta, 2000).
Dengan adanya transportasi dapat membuka jalan komunikasi antar daerah sehingga terjadi aliran barang, jasa, manusia, dan ide-ide sebagai modal bagi suatu daerah untuk maju dan berkembang.

Transportasi dapat menjadi fasilitator bagi suatu daerah untuk maju dan berkembang karena transportasi meningkatkan aksesibilitas suatu daerah. Transportasi sering dikaitkan dengan aksesibilitas suatu wilayah. Dalam pembangunan perdesaan keberadaan prasarana dan sarana transportasi tidak dapat diabaikan dalam suatu rangkaian program pembangunan. Terjadinya proses produksi yang efisien, selalu didukung oleh sistem transportasi yang baik, investasi dan teknologi yang memadai sehingga tercipta pasar dan nilai.

Aksesibilitas yang baik juga akan mendorong minat swasta dan masyarakat untuk menanamkan modalnya dalam rangka pengembangan wilayah. Dengan demikian akan memajukan kegiatan perekonomian masyarakat, dan dapat mengentaskan atau setidaknya dapat mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah yang memiliki potensi sama atau berbeda .

Agar perencanaan aksesibilitas berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan secara optimal maka dapat dipakai pedoman antara lain :
(a) Perencanaan tersebut diintegrasikan dengan mempertimbangkan semua aspek kebutuhan rumah tangga, baik kebutuhan hidup sehari-hari, ekonomi, maupun kebutuhan sosial.
(b) Perencanaan tersebut berdasarkan pada sistem pengumpulan data yang cermat
(c) Menggunakan rumah tangga sebagai fokus dalam proses perencanaan
(d) Mengembangkan seperangkat set informasi yang komprehensif pada semua aspek infrastruktur perdesaan
(e) Mengidentifikasi intervensi-intervensi antara perbaikan sistem transportasi lokal (jalan dan pelayanan transportasi lokal) dan untuk lokasi pelayanan yang paling cocok
(f) Perencanaan tersebut mudah diaplikasikan
(g) Perencanaan tersebut murni menggunakan perencanaan pendekatan sistem bottom-up


Peran Transportasi dalam Pengembangan Wilayah

Menurut Hurst (1974) kajian geografi transportasi umumnya berfokus pada ”jaringan transportasi, lokasi, struktur, arus, dan signifikansi serta pengaruh jaringan terhadap ruang ekonomi yang berkaitan dengan pengembangan wilayah dengan prinsip ketergantungan antara jaringan dengan ruang ekonomi sebagaimana perubahan aksesibilitas”. Dalam hal ini semakin baik suatu jaringan transportasi maka aksesibilitasnya juga semakin baik sehingga kegiatan ekonomi juga semakin berkembang.

PENUTUP

Setiap penduduk selalu mempunyai kebutuhan dan kebutuhan itu tidak bisa dipenuhi oleh dirinya sendiri. Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, penduduk harus melakukan mobilitas ke tempat-tempat tertentu apabila kebutuhan yang berupa barang dan jasa tersebut tidak diperoleh di tempat permukimannya. Penduduk akan mendatangi pusat-pusat pelayanan yang menyediakan berbagai kebutuhan hidup, baik berupa barang maupun jasa. Di sini, penduduk memerlukan pelayanan transportasi yang dapat membawa penduduk dari tempatnya bermukim menuju pusat pelayanan yang dikehendaki. Tanpa adanya transportasi yang memadai maka penduduk kurang memiliki akses terhadap pusat-pusat pelayanan yang dibutuhkan.

Transportasi merupakan sarana yang penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan karena transportasi merupakan proses pergerakan barang, orang, ide dan jasa dari suatu daerah ke daerah lain dengan menggunakan alat angkut. Dengan adanya pergerakan ini menimbulkan interaksi dan interdependensi antar daerah.

Transportasi juga merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang pembangunan, terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumberdaya lainnya yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya transportasi diharapkan dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang kehidupan.

Perbaikan akses masyarakat perdesaan ke barang-barang dan pelayanan dasar menjadi senjata utama untuk memerangi kemiskinan. Peranan aksesibilitas yang berarti membawa orang-orang dengan mudah ke fasilitas-fasilitas pelayanan dan membawa fasilitas pelayanan tersebut lebih dekat ke masyarakat perdesaan melalui pemilihan tempat yang lebih baik.

Kamis, 06 Mei 2010

POLUSI DAN PENYEBABNYA

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah:
1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi

2. merusak dalam jangka waktu lama.

Macam-macam Pencemaran
1. Pencemaran udara
2. polusi udara adalaah hal yang paling umum terdadi dan dampaknya yang paling luar biasa polusi udara adalah keaaan dimana udara atau atmosfer telah tercemara-leh emisi gas buang karbon dioksida.
3. Penyebabnya dari polusi udara`adalah asap kendaraan bermotor dan emisi gas buang co2 dari pabrik2 yang bisa menyebabkan global warning,
4. Solusinya kita bisa mengadakan reboisasi dan mengurangi emisi gas karbon juga efek rumah kaca menurut data peternakan addalah merupaakan penyumban bgas karbon pailin besar di duinia
5.

Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.
a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi,
bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam
udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng-
ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di
bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah
kaca.
c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat
mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur,
virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.
d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng-
hasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta
oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini
membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang
disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan,
perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian.
Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.
2. Pencemaran air
Yang dimaksud dengan polusi air adalah suatu pencemaran terhadap ekosisitem yang berada dia air
Pulusi air juga bisa dikatakan sebagai pencemaran yang terjadi di dalam ar misalnya di sungai laut atau pun danau.

Penyebabnya
1yang umum pembuangan limbah ke sungai misalnya samapah rumah tangga samapai sampah industry yang bisa mencemarkan air itu adalah penyebaab penecemaran air
Solusi yang bisa di gunakan untuk mencegah dampak pencemaran misalnya engam membuat system pembuanga limbah yang tersendiri proses buanganya sehingga tidak mencemari air da merusak ekosistem yang berada di dalam air tersebut.
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.
a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan
industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat
racun.
b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air
berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
c. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian
terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral
yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming
alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis
karena sinar matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

3. Pencemaran tanah
adalah proses pencemaran yangmencakup ruang lingkup di dalam tanah polusi tanah bisa beupa erosi yanh menyebab kanhilangnya unsure hara tanah maupun tanah terkena bahan-bahan kimia sehingga tanah menjadi tidak produktif dan tidak bisa di Tanami lagi
Penyebabnya? Erosi yang di sebabkan gundulnya lahan dan hutan karena pembalakan liar kegiatan pertambangan juga memberikan andil teradap polusi dan pencmaran terhadap tanah sehigga tanah menjadi tidak produktif lagi,
Solusinya adalah bbisa denagan cara reboisasi

Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng
b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit
diuraikan)
c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

4. Polusi suara
Pencemaran atau polusi udara adal pencemaran yang terjadi karena suara yang bisa menyebabkan kebisingan telinga dari manusia
Penyebab dari polusi suara adalah suara suara yang keras dan banyak juga treus menerus sehingga menyebebkan pendengaran manusa menjadi terganggu
Solusinya adalah misalnya membuat sustu alat baik itu kendaraan bermoor ataupun yang lain yang mengurangi bisa mengurangi suara sehingga menjadi tidak bising di dalam telingan kita.

Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

Rabu, 28 April 2010

prinsip pembuatan peta dan demografi

Prinsip membuat peta


skala
pemilihan
symbolisasi
penyamarataan

perbedaan antar[a] peta dan foto

peta di (dalam) gambar 3.1 pertunjukan [adalah] daerah yang sama yang (mana) kita lihat di udara memotret di (dalam) gambar 2.3. area menunjukkan pada [atas] peta lebih besar, peta adalah pada [atas] skala lebih kecil dan diorientasikan dengan cara yang berbeda dibanding angkasa foto, tetapi tidak ada kesukaran di (dalam) mengenali semua corak yang utama [itu]. perbedaan [yang] yang paling nyata adalah [bahwa/yang] foto menunjukkan daerah dalam berbagai keteduhan [dari;ttg] beruban/kelabu, [selagi/sedang] peta adalah hampir semua garis bekerja. edisi peta [yang] yang asli di (dalam) colorr dan tidak bisa direproduksi di sini

ada, bagaimanapun, tambahan lagi perbedaan penting. menonjolkan[lah seperti bangunan dan jalan ditekankan pada [atas] peta, [selagi/sedang] [record/ catatan] kamera secara tidak pandang bulu. pola teladan, [yang] sangat terkemuka sedang mengudara photo,are yang absen pada [atas] peta [itu]. pada sisi lain, batas negeri tidak nampak pada [atas] foto [itu]. rumah dan jalan nampak dalam berbagai dari pada [atas] photo,but [yang] mereka menunjukkan dengan lambang seragam [adalah] peta. bukit, hampir tak kelihatan pada [atas] foto, menonjol dengan terus terang pada [atas] peta melalui penggunaan garis datar/rata. kurva sungai dan bentuk pantai [yang] yang ruwet disederhanakan pada [atas] peta [itu]. kebanyakan corak dinomori pada [atas] peta, berlawanan dengan foto.


meneliti perbedaan antar[a] foto dan peta, kita boleh menyimpulkan beberapa prinsip pokok pembuatan peta.

1. peta diseret masuk suatu skala ditentukan masing-masing corak adalah pleced persisnya di (dalam) . yang propet arah dari titik lainnya pada suatu jarak horisontal yang yang sebanding kepada skala dari peta. ( prinsip ini akan [jadi] dimodifikasi untuk peta [yang] kecil-kecilan dalam berbagai proyeksi
2. peta selektip. hanya berbagai hal ditunjukkan yang (mana) adalah penting untuk kepentingan peta.
3 peta menekankan yakin corak yang terpilih.
4. peta ditandakan. semua corak ditunjukkan oleh lambang yang distandardisasi.
5. peta menyamaratakan detil ruwet disederhanakan. terutama sekali pada [atas] kecil- peta skala

TUGAS DEMOGRAFI

Data penduduk indonesia.


Jumlah penduduk.

Sensus tahun 1990 ada 123 805 052 jiwa
Supas tahun 1995 ada 194 754 808 jiwa
Sensus tahun 2000 ada 203 025 313 jiwa
Supas tahun 2005 ada 218 868 7191 jiwa

Sumber BPS Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar. Data tentang jumlah penduduk dapat diketahui dari hasil Sensus Penduduk (SP). Sensus penduduk yang telah dilakukan selama ini adalah SP 1930, SP 1961, SP 1971, SP 1980, SP 1990, dan yang terakhir adalah Sensus Penduduk 2000. Untuk memenuhi kebutuhan data antara dua sensus, Badan Pusat Statistik melaksanakan Survey Penduduk Antar Sensus (Supas) tiap-tiap tahun yang akhiran dengan angka lima, kecuali Supas 1976. Selama ini telah dilaksanakan Supas 1985, Supas 1995 dan yang terakhir adalah Supas 2005.
Informasi tentang jumlah penduduk serta komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan dll. penting diketahui terutama untuk mengembangkan perencanaan pembangunan manusia, baik itu pembangunan ekonomi, sosial, politik, lingkungan dll. yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan manusia.
Bagian ini akan membahas tentang karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin, serta karakteristik penduduk menurut persebaran tempat tinggal, dan pertumbuhan penduduk.

Untuk menganalisis implikasi proyeksi penduduk terhadap pembangunan berkelanjutan bidang ekonomi perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana hubungan pertumbuhan penduduk dengan pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi tidak sama dengan pertumbuhan ekonomi. Hubungan pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi sendiri memiliki tiga kemungkinan yakni menghambat, menunjang dan tidak ada hubungan (Birdsall dan Sinding, 2001; Bloom, Canning dan Sevilla, 2003 dalam Pidato Pengukuhan Sri Moertiningsih, 2005). ......

Pertumbuhan penduduk Indonesia pada periode 1971 - 1980 tercatat 2,32 persen pertahun. Angka ini kemudian menurun menjadi 1,97 persen per tahun pada periode 1980-1990 dan menurun lagi menjadi 1,49 persen per tahun pada periode 1990-2000. Penurunan pertumbuhan penduduk tersebut menyebabkan jumlah penduduk menjadi relatif terkendali. Pada tahun 1971 jumlah penduduk Indonesia tercatat 119,2 juta jiwa dan menjadi 205,8 juta jiwa pada tahun 2000.

Turunnya LPP (laju pertumbuhan penduduk) ini tidak terlepas dari keberhasilan Indonesia menurunkan angka kelahiran secara bermakna. Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) dapat diturunkan dari 5,6 per wanita pada sensus penduduk tahun 1971 menjadi 2,34 per wanita pada sensus penduduk tahun 2000. Namun demikian, bila dicermati dengan memperhatikan latar belakang sosial ekonomi ternyata menunjukkan perbedaan.

SDKI 2002-2003 melaporkan bahwa mereka yang memiliki kesejahteraan terendah memiliki TFR 3,0 per wanita atau lebih tinggi dibanding mereka yang memiliki tingkat kesejahteraan tertinggi yang memiliki TFR 2,2 per wanita.

Penurunan angka kelahiran di Indonesia erat kaitan dengan keber-hasilan program KB meningkatnya prevalensi pemakaian kontrasepsi. Angka prevalensi ber-KB berhasil ditingkatkan dari 26 persen pada tahun 1980 menjadi 57 persen pada SDKI 1997 dan 60,3 persen pada SDKI 2002¬-2003. Pencapaian prevalensi ini di tingkat provinsi cukup beragam yaitu berkisar antara 35 persen di Nusa Tenggara Timur hingga 75 persen di DI Yogyakarta. Penduduk pada hakekatnya dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Di satu sisi penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi asset yang sangat bermanfaat bagi pembangunan, namun sebaliknya penduduk yang besar tapi rendah kualitasnya justru akan menjadi beban yang berat bagi pembangunan.

Berbagai bukti empiris menunjukan bahwa kemajuan suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dan bukan oleh sumber daya alamnya. Negara-negara seperti Singapura, Hongkong, Korea, Taiwan, Jepang dan sebagian besar negara-negara maju di dunia dapat dikatakan miskin akan sumber daya alam, tapi mereka dapat berkembang dan maju dengan pesat karena mereka mempunyai kualitas sumber daya manusia yang tinggi dan tetap melakukan investasi pembangunan yang memadai dalam bidang ini.

Penduduk Indonesia kualitasnya saat ini masih sangat memprihatinkan. Berdasarkan penilaian UNDP, pada tahun 2003 kualitas sumber daya manusia yang diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (human development index) Indonesia mempunyai ranking yang sangat memprihatinkan, yaitu 112 dari 175 negara di dunia. Dalam kaitan ini program kependudukan dan keluarga berencana merupakan salah satu program investasi pembangunan jangka panjang yang mesti dilakukan sebagai landasan membangun SDM yang kokoh di masa mendatang.

Dalam proyeksi tersebut, asumsi fertilitas ditetapkan bahwa secara nasional tahun 2015 sebagai waktu tercapainya NRR=1 atau setara dengan TFR=2,1. Target ini disesuaikan dengan visi keluarga berkualitas BKKBN dan sasaran Millenium Development Goals (MDGs). Setelah TFR mencapai 2,1 maka akan diupayakan konstan sampai dengan tahun 2025. Sebagaimana tingkat nasional, apabila TFR suatu provinsi sudah mencapai TFR=2,1 juga akan diupayakan konstan. Untuk provinsi-provinsi yang saat ini mempunyai TFR di bawah 2,1 maka angkanya akan diturunkan hingga mencapai 1,6. Sementara itu jika suatu provinsi telah memiliki TFR di bawah 1,6 angkanya akan dipertahankan atau diusahakan konstan.

Berkenaan dengan fenomena permasalahan serta hasil proyeksi penduduk hingga 2025 tersebut di atas maka untuk mencoba mengurai beberapa hal yang relevan diantaranya adalah i) meninjau sejauh mana integrasi aspek kependudukan ke dalam paradigma pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya di bidang ekonomi, (ii) mengupas pentingnya variabel penduduk dalam konteks perencanaan pembangunan bidang ekonomi meliputi persebaran penduduk, pengangguran, dan penanggulangan kemiskinan serta (iii)) implikasi hasil proyeksi untuk bidang-bidang ketenagakerjaan, dan kemiskinan.

Integrasi Aspek Kependudukan dalam Paradigma Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Dalam praktek pembangunan di beberapa negara, setidaknya pada awal pembangunan, umumnya berfokus pada peningkatan produksi. Meskipun banyak varian pemikiran, pada dasarnya kata kunci dalam pembangunan adalah pembentukan modal. Oleh karena itu strategi pembangunan yang dianggap paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi.

Peranan sumber daya manusia (SDM) dalam strategi semacam ini hanyalah sebagai "instrumen" atau salah satu "faktor produksi " saja. Manusia ditempatkan dalam posisi instrumen dan bukan merupakan subjek dari pembangunan. Titik berat pada nilai produksi dan produktivitas

Pemerintah Indonesia telah berhasil melaksanakan program keluarga berencana sejak tahun 1971, yang ditandai dengan penurunan tingkat fertilitas dari 5,6 anak pada tahun-tahun 1970-an menjadi 2,4 anak per wanita menjelang tahun 2000. Sementara itu program kesehatan juga telah mampu meningkatkan derajat kesehatan penduduk Indonesia yang ditandai dengan penurunan tingkat kematian bayi dan peningkatan harapan hidup penduduk Indonesia. Kejadian ini menyebabkan terjadinya transisi demografi dalam jangka waktu lama yang berdampak pada perubahan struktur umur penduduk dan berkurangnya proporsi anak-anak dibawah usia 15 tahun.

Sebelum program KB dilaksanakan, angka ketergantungan penduduk Indonesia adalah 86 anak per 100 penduduk usia kerja. Artinya, pada tahun 1970-an setiap 100 pekerja mempunyai 86 anak yang menjadi tanggungannya. Pada tahun 2000 angka ketergantungan menurun menjadi 55 per 100 penduduk usia kerja. Jadi program KB selama ini telah mampu mengurangi beban penduduk usia kerja untuk menanggung anak-anak.
Jumlah Kelahiran Setiap Tahun Masih Besar
Meskipun tingkat fertilitas sudah menurun, kalau jumlah ibunya besar, sebagai akibat tingkat kelahiran yang tinggi dimasa lalu serta perbaikan kesehatan, maka jumlah bayi yang lahir setelah tahun 2000 masih tetap banyak jumlahnya. Tiap tiap tahun jumlah kelahiran bayi di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta bayi. Di kabupaten atau kota yang masih mempunyai tingkat fertilitas tinggi atau yang KB-nya kurang berhasil, jumlah bayi yang lahir tiap tahunnya akan lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang program KB-nya berhasil menurunkan tingkat fertilitas. Kabupaten atau kota yang masih mempunyai jumlah kelahiran yang besar akan menghadapi konsekuensi pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar atas kelahiran bayi-bayi ini, saat ini dan seterusnya sampai bayi-bayi ini mendapatkan perkejaan dan menjadi Ibu yang melahirkan generasi penerus.

Pengetahuan tentang fertilitas atau kelahiran dan KB serta indikator-indikatornya sangat berguna bagi para penentu kebijakan dan perencana program untuk merencanakan pembangunan sosial terutama kesejahteraan Ibu dan anak.

Penyebab Kematian
Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistim pernapasan bagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah.


Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:
• Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.
• Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).
• Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
• Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.
• Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.
Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:
• Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup
• Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
• Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
• Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.

geo transportasi

PENDAHULUAN
Mulai dari buku pengantar di sekolah dasar sampai buku-buku ensiklopedia berbahasa asing kita dapat dengan mudah memperoleh berbagai informasi tentang Indonesia. Seluruh dunia tahu bahwa Indonesia merupakan negara besar yang tersusun dari lebih 17 ribu pulau kecil dan besar, baik yang sudah memiliki nama maupun yang belum. Luas wilayah Indonesia termasuk ZEE yang mencapai 7,7 juta km persegi, dengan perbandingan luas lautan dan daratannya adalah 3:1 sudah kita hapal di luar kepala.
Walaupun UUD 1945 telah menyebutkan bahwa wilayah nasional meliputi darat, laut dan udara, namun wilayah udara yang memiliki ruang terluas nyaris luput dari perhatian [Kompas, 8 Desember 2003]. Penyebab utamanya adalah karena wilayah udara dipandang tidak memiliki sumber daya yang bisa dijual untuk dikelola pihak asing. Tidak seperti Ambalat misalnya yang ditaksir menyimpan kekayaansebesar Rp. 4.200 triliun [www.mail-archive.com/undip@pandawa.com/msg04514.html], sehingga wajar bila mendapat perhatian lebih.
Padahal sejatinya wilayah udara ini memiliki banyak sekali intangible potention, baik itu positif maupun sebaliknya negatif yang dapat muncul apabila tidak ditangani dengan benar. Wilayah udara nasional adalah aset negara yang sangat berharga dan memiliki nilai strategis di bidang ekonomi dan pertahanan keamanan. Salah satu potensi positif terbesarnya adalah kegunaan ruang udara sebagai media transportasi.
Kemampuan transportasi udara yang dapat menempuh ribuan mil dalam hitungan detik serta daya jelajahnya yang mampu mencapai seluruh tempat memang sangat dibutuhkan oleh Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas dan berpencar-pencar dalam bentuk kepulauan. Berangkat dari hal inilah penulis akan membahas peran transportasi udara dalam integrasi nasional Indonesia, dimana lebih spesifik membahas perannya dalam menjaga dan mengembangkan wilayah perbatasan termasuk didalamnya pulau-pulau terluar Indonesia.








PEMBAHASAN
Transportasi udara adalah cara paling efisien dan praktis serta cepat dalam kegiatan transportasi Sebagaimana transportasi pada umumnya, transportasi udara mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai unsur penunjang (servicing sector) dan unsur pendorong (promoting sector) [Abubakar, 2000]. Peran transportasi udara sebagai unsur penunjang dapat dilihat dari kemampuannya menyediakan jasa transportasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan sektor lain, sekaligus juga berperan dalam menggerakan dinamika pembangunan. Apa itu transportasi udara? Pesawat, Helikopter, dan apapun yang bisa terbang menggunakan mesin dan membawa kita ke satu titik dari titik yang lain bisa disebut transportasi udara
Ketika berbicara tentang perbatasan mungkin yang teringat oleh kita hanyalah permasalahan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan atau perseteruan di blok Ambalat yang sedang hangat-hangatnya. Padahal sebenarnya masalah perbatasan lainnya juga sudah menumpuk dan telah menjelma menjadi bom waktu yang siap meledak apabila tidak segera ditangani dengan serius. Hal ini disebabkan secara fisik Indonesia merupakan negara terbesar kelima di dunia dan berbatasan secara langsung di laut dengan 10 negara tetangga, dan di darat dengan 3 negara tetangga. Tentu saja kita tidak boleh lupa kalau ini berarti di udara kita berbatasan dengan 13 negara atau bahkan mungkin lebih.
Indonesia di darat berbatasan dengan Malaysia, Papua Nugini dan Timor Larose. Walaupun sudah terdapat peraturan-peraturan dan kesepakatan bersama menyangkut batas darat ini, akan tetapi sampai saat ini masih ada saja permasalahan-permasalahan yang muncul. Salah satunya adalah masalah kaburnya perbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan akibat dirusaknya patok-patok batas, sehingga ratusan hektar wilayah kita masuk menjadi wilayah Malaysia [Waluyo, 2005].
Sedangkan untuk wilayah laut yang berbatasan dengan 10 negara, kondisinya lebih ironis, dimana baru sebagian kecil saja batas laut yang telah ditegaskan. Sebagian perbatasan yang telah dibahas antara lain adalah dengan Malaysia, Singapura, Australia, PNG, Thailand dan India [Tarmansyah, 2003]. Menurut data dari Departemen Kelautan dan Perikanan, Indonesia memiliki 92 pulau terluar yang tersebar di 19 provinsi. Sebanyak 67 pulau di antaranya berbatasan langsung dengan negara lain dan 12 pulau di antaranya rawan diklaim oleh negara lain [Husodo, 2005].
Kondisi demografi daerah perbatasan juga sangat memprihatinkan, dimana sebagian daerah perbatasan Indoensia tidak berpenghuni sehingga sangat rawan untuk dicaplok diam-diam oleh pihak asing. Selain itu keadaan ini menjadikan gangguan dari luar seperti penyelundupan barang-barang yang dilindungi sampai obat bius dan senjata api sangat rawan terjadi.
Kawasan-kawasan yang berpenghuni pun tidak luput dari berbagai masalah. Seperti yang terjadi di Kalimantan, dimana kemiskinan akibat keterisolasian kawasan menjadi pemicu tingginya keinginan masyarakat setempat menjadi pelintas batas ke Malaysia. Hal ini sangat manusiawi apabila melihat perbatasan negara tetangga tersebut telah dikelilingi oleh jalan hotmix yang mulus, dengan lampu jalan yang terang benderang, dan pendapatan penduduk yang cukup tinggi serta bangunan yang teratur layaknya sebuah kota [Hamid , 2002].
Menyadari kenyataan tersebut maka untuk menangani masalah perbatasan ini tidak cukup hanya dengan mengandalkan pendekatan keamanan (security approach), tetapi juga harus ditunjang dengan pendekatan kesejahteraan dan pembangunan (prosperity/ development approach). Salah satu solusinya adalah ketersediaan transportasi udara yang tepat dan dikelola dengan baik sehingga dapat berfungsi maksimal sebagai sarana penghubung, katalis pembangunan dan sekaligus sebagai media penunjang keamanan dan integrasi bangsa.

Pendapat selama ini yang mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan apabila menggunakan transportasi udara sangat besar, saat ini sudah terjawab dengan munculnya maskapai-maskapai baru yang menawarkan layanan transportasi udara yang prima dengan harga yang sangat kompetitif. Malahan apabila dilihat dari teori ekonomi fakta yang muncul bisa sebaliknya. Hal ini dikarenakan transportasi udara khususnya pesawat terbang mampu memberikan nilai tambah berupa kecepatan, sehingga memungkinkan peredaran uang yang lebih cepat dan tentunya hal ini berarti.penekanan.biaya.produksi[www.flytrain.web.id/index.php?lang=indo].
Sedangkan sebagai unsur pendorong, transportasi udara juga sudah terbukti mampu menjadi jasa transportasi yang efektif untuk membuka daerah terisolasi dan juga melayani daerah-daerah dan pulau-pulau terpencil. Tersedianya transportasi yang dapat menjangkau daerah pelosok termasuk yang ada di perbatasan sudah pasti dapat memicu produktivitas penduduk setempat, sehingga akhirnya akan meningkatkan penghasilan seluruh rakyat dan tentunya juga pendapatan pemerintah.
Perkembangan pembangunan di daerah perbatasan secara tidak langsung akan menciptakan mutiplier effect yang positif, seperti pemerataan penduduk, penciptaan lapangan kerja baru serta stabilitas dan keutuhan wilayah. Kita seharusnya dapat belajar dari pengalaman pahit lepasnya P. Sipadan dan P. Ligitan ke tangan Malaysia. Dari penjelasan media diketahui bahwa ICJ/MI dalam mengambil keputusan akhir mengenai status kedua pulau tersebut ternyata tidak menggunakan materi hukum umum yang diajukan oleh Indonesia maupun Malaysia. Kaidah yang digunakan adalah dengan menggunakan kriteria pembuktian lain, yaitu continuous presence, effective occupation, maintenance and ecology preservation. Kemenangan Malaysia dikarenakan kedua pulau tersebut secara lokasi memang tidak begitu jauh dari Malaysia dan ditambah lagi dengan adanya fakta bahwa Malaysia telah membangun beberapa prasarana pariwisata di kedua pulau tersebut [Djalal, 2003]
Adapun peran langsung transportasi udara dalam masalah pertahanan dan keamanan juga sangat banyak. Salah satunya adalah digunakannya radar penerbangan sipil untuk membantu radar militer yang saat ini belum mampu mengawasi seluruh wilayah udara Indonesia. Selain itu, walaupun masih diperdebatkan tetapi secara teori memungkinkan pesawat sipil untuk memiliki fungsi ganda sebagai alat transportasi biasa dan sekaligus sebagai pesawat pengintai atau patroli tidak tetap. Frekuensi penerbangan pesawat sipil yang sangat tinggi dapat dimamfaatkan untuk melaporkan keadaan udara, bahkan darat dan laut.
Macam dan jenis transportasi udara
a.pesawat
b.halikopter
c,balon udara
d,parasut

dari transportasi udara diatas jenisnya pesawat adalah yang paling mendominasi transportasi udara dansudah menjadi kegiatan komersial contoh masakapai penerbangan
1.garuda
2.merpati
3.batavia
4 mandala
5.sriwijaya
Contoh bandara di Indonesia
1.soekarno hatta
2.sentani
3.adi sucipto
4.adi soemarmo
5 polonia
Diatas adalah contoh alat trasnportasi udara yaitu pesawat dan bandara bandara yang ada di indonesia
Manfaat transportasi udara
1.akan lebih cepat dibandingkan transportasi laut dan darat
2,lebih nyaman untuk para penumpangkarean biasanya di gunakan orang-orang yang menengah ke atas
Kerugianya
1.lebih mahal sehingga membutuhkah uang lebih
2kemananya lebih riskan apabila terjadi suatu kecelakaan.
Peran transportasi udara yang sangat besar ini tentu saja hanya dapat diperoleh dengan dukungan berbagai pihak. Sudah saatnya transportasi udara menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan pelayanan prasarana transportasi dan komunikasi di daerah-daerah perbatasan. Penulis yakin bahwa banyak investor yang dalam hal ini pengusaha transportasi udara yang berminat membuka jalur penerbangannya ke daerah-daerah perbatasan apabila faktor kebutuhannya juga tersedia.
Faktor kebutuhan yang dimaksud disini sudah pasti adalah tersedianya lapangan terbang yang memadai serta berjalannya kegiatan ekonomi atau lainnya seperti pariwisata yang memungkinkan adanya kebutuhan transportasi dari dan ke daerah tersebut. Dan yang tidak kalah penting adalah kemauan pemerintah sebagai pengambil keputusan untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tepat menyangkut transportasi udara. Seluruh potensi high cost economy di sektor transportasi udara harus dievaluasi dan dibenahi. Karena kalau tidak, maka percuma saja langkah efisiensi yang mati-matian dilakukan oleh pelaku usaha (Pikiran Rakyat, 28 Juli 2003).
Selain itu perlu juga dikaji dan diteliti kemungkinan lain berupa inovasi-inovasi dalam transportasi udara. Inovasi disini tidak hanya menyangkut pembuatan pesawat sebagaimana yang dilakukan oleh IPTN, namun lebih luas dari itu termasuk juga didalamnya adalah pembuatan roadmap penerbangan dalam negeri yang dapat menciptakan efisiensi dan keteraturan penerbangan nasional. Dalam hubungannya dengan daerah-daerah perbatasan dapat juga dilakukan pengkajian secara ekonomi untuk menggunakan sarana transportasi udara alternatif seperti misalnya seaplane atau yang lebih dikenal dengan pesawat amphibi untuk transportasi dari dan ke pulau-pulau kecil.


KESIMPULAN
Dengan memprioritaskan tranportasi udara bukan berarti kita melupakan sejarah bahwa kita adalah bangsa pelaut yang besar dan menjadi besar karena memiliki pelaut-pelaut yang tangguh. Perlu dicermati bahwa para pendahulu kita dapat dikatakan terdepan dalam teknologi transportasi pada masanya yang memang pada saat itu berada dalam era maritim. Namun saat ini tidak dapat disangkal lagi kalau merupakan era dari transportasi udara.
Tentunya kita juga tidak akan mengabaikan transportasi-tranportasi lain, yang dalam hal ini adalah transportasi darat dan laut. Solusi paling bijak harus dicari agar tidak ada pihak yang dirugikan, salah satunya adalah dengan redesign jalur-jalur transportasi agar dapat saling menunjang dan tidak sebaliknya saling menjatuhkan. Tetapi satu yang pasti adalah kita harus dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi termasuk dalam bidang transportasi udara agar dapat menjaga dan memelihara apa yang telah diwariskan oleh para pendahulu kepada kita. Perkembangan angkutan udara di indonseia memqang terus berkembang tapi disayangkanmasih terjadi banyak kecelakaan transportasi udara sehingga perlu ditingkatkan pelayanan dalam transportasi udara ini.supaya di masa yang akan datan transportasi udara di Indonesia akan semakin berkembang dan kemajuan bangsa bisa erccita terimakasih.




Daftar Pustaka
• 1. Abubakar I., 2000, Pengembangan Transportasi Darat Nasional Memasuki Milenium Ketiga, Disampaikan pada Seminar Sehari Sekolah Tinggi Manajemen Transport Trisakti Jakarta, 26 Januari 2000
• 2. Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Strategi Dan Konsepsi Pengembangan Kawasan Perbatasan Negara, Bahan Rapat Kebijakan dan Program Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Perbatasan, Bappenas, 8 Agustus 2002
• 3. Djalal H., 2003, Penyelesaian Sengketa Sipadan Ligitan, Interpelasi ?, SK Kompas, Jakarta, 13 Januari 2003
• 4. Hamid, 2002, Pengembangan Kawasan Perbatasan Kalimantan, Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, Vol.4, No.4 (Juli 2002), hal. 30-41 /HUMAS- BPPT/ANY
• 5. Http://www.flytrain.web.id/index.php?lang=indo
• 6. Husodo S. Y., 2005, Rapuhnya Perbatasan Wilayah NKRI, SK Kompas, Jakarta, 25 April 2005
• 7. SK Kompas, Indonesia Belum Miliki Batas Ruang Udara, Jakarta, 8 Desember 2003
• 8. SK Pikiran Rakyat, Buruk Rupa Wajah Transportasi Kita, Bandung, 18 Desember 2004